PROSES KREATIF MENULIS ARTIKEL ILMIAH

 

Bagaimana langkah-langkah menulis artikel ilmiah? Semoga tulisan ini dapat menjawabnya.

Prewriting: Pencarian Ide/Gagasan

Ide atau gagasan adalah modal dasar untuk menulis artikel ilmiah. Sekali lagi ide, bukan judul. Judul artikel bisa dibuat belakangan, bahkan setelah artikel selesai ditulis. Untuk bisa menemukan ide kita mesti sering-sering mengamati (membaca) masalah-masalah di sekitar kita. Sebab ide tidak lahir dari ruang hampa.

Gagasan yang baik adalah gagasan yang belum pernah dibahas sebelumnya. Kalau pun sudah, kita bermaksud untuk membahasnya dengan sudut pandang lain dan jalan pemikiran yang berbeda.

Ada beberapa orang mengaku kesulitan menemukan ide untuk dituliskan sebagai artikel. Itu wajar saja, sebab orang tersebut tidak pernah membaca, baik buku, peristiwa, maupun fenomena yang muncul di sekitarnya.

  1. Drafing: Membuat Outline

Setelah menemukan ide, yang kita lakukan selanjutnya adalah penuangan ide dan gagasan tersebut secara tertulis. Harus tertulis! Sebab jika dibiarkan tetap mengendap di kepala, sewaktu-waktu ide itu bisa lenyap. Selain itu, dengan menuliskan ide dan gagasan tersebut, kita bermaksud membuat kerangka pikir atau outline. Kita bisa mulai merumuskan judul, pendahuluan, isi, dan penutupnya. Jika kesulitan membuat outline, kita bisa memfokuskan pada penuangan tulisan sebanyak-banyaknya. Untuk sementara, tidak perlu memperhatikan kesalahan yang mungkin terjadi pada penggunaan bahasa, ejaan, dan tata tulis. Pada tahap ini kita juga mulai mengumpulkan bahan atau referensi yang akan mendukung artikel kita.

  1. Penulisan

Setelah outline kita siap, maka kita bisa memulai tulisan kita dengan lebih hati-hati. Tidak perlu tergesa-gesa, sebab jika terdapat kesalahan bisa berakibat fatal. Buku setebal apapun dimulai dari satu kata. Maka, mulailah segera! Tidak perlu takut tulisan kita buruk, atau tidak akan layak dimuat di jurnal dan media. Ketakutan-ketakutan semacam itu akan menimbulkan apa yang disebut writer-block. Dan kita tidak akan pernah bisa menulis!

  1. Revisi dan Editing

Selamat, artikel anda sudah selesai. Tetapi jangan tergesa mengirimkannya ke media. Istirahatlah sejenak. Bacalah lagi dan lagi. Boleh juga meminta bantuan istri/suami anda untuk membacanya. Dipastikan akan kita temui salah ketik, dan barangkali juga pengulangan-pengulangan kalimat yang tidak perlu. Pada tahap revisi dan editing inilah anda perlu untuk memperbaiki artikel agar lebih baik. Saran saya, naskah baiknya dicetak (pint out), sebab kita bisa lebih cermat dan rileks membaca tulisan di atas kertas ketimbang di layar monitor.

  1. Publishing

Ketika artikel kita sudah jadi, sayang kalau hanya dinikmati sendiri. agar artikel tersebut bermanfaat maka sudah semestinya kita berusaha menyebarluaskan artikel tersebut. Caranya, bisa menunjukkan karya tulisan kepada orang lain dan masyarakat pembaca, mengirimkannya ke penerbit, redaksi jurnal, majalah ilmiah, surat kabar, atau mendiskusikannya dalam seminar atau pertemuan ilmiah. Selain itu, bisa pula menerbitkannya sendiri dalam bentuk buku (self publishing).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »